Liga Premier Kenya menderita lebih banyak masalah keuangan setelah keluarnya sponsor utama – operator perjudian SportPesa. Karena Undang-Undang Pajak Permainan, yang mulai berlaku pada 1 Januari, liga telah kehilangan pembiayaan penting dari SportPesa dan sponsor lainnya. Ini, menurut CEO KPL, Jack Oguda, telah membuat tim Liga Premier “sangat terekspos secara finansial”.
50% Penurunan Pembiayaan Setelah SportPesa Meninggalkan
Dalam artikel Daily Nation, Oguda memperingatkan kerusakan sponsor yang keluar dari KPL karena pajak yang lebih ketat. Sesuai Undang-Undang Pajak Permainan yang baru, semua perusahaan perjudian wajib membayar pajak 35% atas pendapatan kotor. Sementara sebagian besar menganggap kenaikan pajak merugikan operator, hanya sedikit yang memikirkan dampak negatifnya pada sepak bola lokal.
Menurut Oguda, Liga Premier Kenya menyediakan sekitar 15-35% anggaran untuk klub melalui hibah. Sumber utama hibah untuk KPL adalah sponsor perusahaan. SportPesa, sebagai kontributor terbesar, telah memberikan lebih dari 50% sponsorship untuk liga.
Oguda mengatakan bahwa kesenjangan pendapatan yang diisi SportPesa dan sekarang dibiarkan kosong akan menyebabkan sejumlah masalah. Pertama-tama, hilangnya lebih dari 50% pendapatan Liga Premier Kenya akan berdampak pada para pemain. Klub, kabarnya, tidak akan bisa menutup gaji dan menjamin gaji pemain.
Lebih lanjut, Oguda mengingatkan bahwa hilangnya pendapatan juga akan mencerminkan kualitas perwasitan. Karena liga mengurus pembayaran dan pengeluaran wasit, mungkin harus menggunakan wasit yang kurang kredibel jika “dompet menyusut”. Dengan demikian, KPL berisiko “turun bukit lagi”.
SportPesa Mengambil Pendekatan Berbeda
Setelah kebuntuan yang berlangsung selama 2 bulan, SportPesa kini mencoba pendekatan berbeda untuk menyelesaikan kesulitan perpajakan. Menurut laporan berita, operator perjudian baru-baru ini mengusulkan model perpajakan baru ke Departemen Keuangan. Pendekatan baru dilaporkan akan memungkinkan “pembebasan” pajak untuk operator dalam jumlah yang sama dengan yang diberikan kepada liga olahraga lokal.
Jika diizinkan, SportPesa akan mencari sekitar setengah miliar pengecualian pada tingkat tahunan. Atau, kira-kira jumlah yang sama yang diinvestasikan operator sejauh ini dalam sponsorship.
